Jumat, 24 Agustus 2012

Mencegah Anak Kecanduan Telpon Seluler dan Internet

 Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan berbagai perkembangan teknologi telepon seluler maupun Internet. Tetapi, ketika anak sudah memiliki "dunia lain" dengan selulernya ataupun internet, orangtua harus mulai waspada. Jangan - jangan, anak kita sudah mulai kecanduan dengan HP/Internet.

Saat ini, banyak kita temukan anak-anak yang asyik dengan seluler masing-masing, meski dalam acara perkumpulan keluarga. Bagi kita, mungkin merupakan pemandangan aneh. Untuk itu, kita harus mengingatkan mereka agar saling bertukar nomor seluler, add-friend di Facebook, atau saling bertukar game, sehingga mereka bisa saling berkomunikasi.


Ketika anak lebih asyik dengan teman jauhnya daripada keluarga dekatnya, orangtua harus melakukan pendekatan yang baik kepada anak. Jadikan ia sebagai subjek bukan objek. Dengan begitu, kita bisa berbicara pada posisi yang sama sebagai sahabat. Saat itulah, kita bisa mengarahkan cara menggunakan alat komunikasi ini.
Menurut Psikolog Rina Mutaqinah Taufik, orangtua tidak bisa begitu saja memproteksi anak ,dari kemajuan teknologi. Setiap kemajuan teknologi, termasuk seluler, pasti memiliki nilai positif dan negatif. Karenanya, orangtua harus mempersiapkan anak-anaknya, agar mampu memanfaatkannya dari sisi positifnya.

Sementara itu, psikolog pemilik rumah belajar "Rumah Sakinah" Dra. Hj. Fifin Widyaprasti. PSi mengatakan, kecanggihan teknologi, dalam hal ini seluler/internet, bagaikan mata pisau. Bisa bermanfaat dan bisa membahayakan - tergantung penggunaannya. Inilah yang perlu dipahami oleh orang tua, dan diajarkan kepada anak-anak.
Disamping itu, orangtua harus kreatif membuat acara yang melibatkan anak-anak, agar kebersamaan tetap terjalin. Misalnya, membakar ikan bersama, merapikan meja dan kursi bersama, menghidangkan kue atau minuman. "Semua disengaja, agar anak-anak dan cucu-cucu kerja bakti beramai ramai menyiapkan ruangan" katanya.
Lebih lanjut Fifin mengingatkan, jangan sekali-sekali mengajarkan anak-anak untuk saling bangga dan bersaing soal kecanggihan serta mahalnya harga perangkat perangkat itu. Alat-alat ini bukan untuk " jor-joran" Ajarkan fungsi dan manfaatnya bagi kehidupan, pengembangan pengetahuan, dan kemudahan dalam bersilaturahim. Mlsalnya melalui lisan, yaitu menjelaskan kegunaan perangkatperangkat itu, mengapa orangtua bersedia membelikannya, apa harapan bapak ibu setelah memilikinya, dan tunjukkan fitur-fitur berman-faat yang perlu diketahui anak sesuai usianya. Sebagaimana mendidik anak, masalah disiplin juga perlu ditekankan. Sebisa mungkin, orangtua selalu mengingatkan anak-anaknya tentang waktu, kapan waktu shalat, belajar, istirahat, mandi, kumpul keluarga, dan sebagainya. Sekali-kali, tanyakan sejauh mana ia "berkelana" di dunia maya. Jika perlu, pinjam dan terlibatlah dalam game-game yang mereka mainkan, sedang SMS dengan siapa, dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, orangtua juga harus memberikan teladan, bahwa mereka hanya menggunakan alat-alat tersebut sesuai fungsinya. Dan anak-anak harus melihat bahwa orangtua tetap melaksanakan kewajiban-kewajibannya, meskipun seluler ada bersamanya. Dan jangan lupa, sampaikan bahwa ada biaya yang harus dibayar untuk penggunaan alat komunikasi ini. Dengan begitu, anak-anak akan tahu bahwa seluler hanyalah sebuah benda mati yang bisa dikendalikan oleh pemakainya. Bukan sebaliknya. Insya AIIah, klta bisa menghindarkan anak-anak dari kecanduan HP atau internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar